Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan Suku Cadang Kendaraan Bermotor

(Studi pada PT. Putratunggal Aneka)

Skripsi / Tugas Akhir Sistem Informasi Akuntansi
Penulis: Hadid Hexa’dad
Program Studi Sistem Informasi dan Akuntansi Universitas Bina Nusantara

Ringkasan

Sistem Informasi Manajemen merupakan sumber daya yang dapat dimiliki oleh suatu unit bisnis untuk membantu menyediakan informasi kepada pihak manajemen yang memiliki kebutuhan serupa. Output Sistem Informasi Manajemen dapat berupa laporan yang bersifat keuangan (financial report) maupun laporan yang bersifat non-keuangan (non-financial report). Kompetensi utama (core competence) dari Akuntansi adalah pengendalian aktifitas yang ada didalam unit bisnis guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh unit bisnis yang bersangkutan. Kaitannya dengan Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi (dalam hal ini adalah Sistem Informasi Akuntansi), sama-sama mampu menghasilkan laporan yang bersifat keuangan (financial report) sebagai salah satu alat yang dapat digunakan sebagai pengendali aktivitas di dalam unit bisnis.

PT. Putratunggal Aneka merupakan salah satu perusahaan pengelola kendaraan umum Bus Kecil (Mikrolet) yang sedang mengalami penurunan dalam kegiatan bisnisnya. Masalah yang dihadapi perusahaan adalah pengelolaan persediaan suku cadang kendaraan bermotor (spare part) yang kurang tepat, yang disebabkan karena kuantitas pemesanan spare part, tingkat minimum stock, dan titik pemesanan kembali tidak ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, sehingga mengakibatkan kekurangan atau kelebihan persediaan spare part di dalam gudang. Selain itu, terdapat perangkapan tugas kepala bengkel dalam kegiatan perbengkelan dan pembelian spare part serta tidak ada catatan atau dokumen yang digunakan dalam hal pengawasan persediaan spare part.

Penulisan tugas akhir ini bertujuan untuk mengusulkan suatu sistem yang dapat membantu pengelolaan persediaan spare part secara efektif dan efisien. Metode yang digunakan dalam menganalisa permasalahan dan merancang sistem sebagai solusi atas permasalahan adalah metode berorientasi objek yang lebih dikenal dengan nama Object Oriented Analysis and Design. Analisa dilakukan terhadap objek dengan cara mendeskripsikan fenomena yang berada diluar lingkungan sistem, sedangkan perancangan sistem dilakukan dengan cara mendeskripsikan fenomena yang berada di dalam lingkungan sistem yang dikendalikan oleh perusahaan. Data yang diperoleh dari hasil analisa kemudian dibandingkan dengan teori yang ada untuk mengetahui penyimpangan yang terjadi, sebab, akibat, serta solusi yang dapat disarankan.

Untuk itu, beberapa saran yang dapat diberikan kepada perusahaan untuk pengembangan selanjutnya adalah perusahaan sebaiknya mengembangkan suatu sistem yang dapat mengidentifikasikan secara akurat jumlah dan jenis spare part yang akan dipesan sesuai dengan kebutuhan, jumlah dan jenis spare part minimum yang harus dimiliki di dalam gudang, titik atau batas yang mengisyaratkan diadakannya pemesanan kembali atas jenis spare part tertentu; membentuk bagian logistik (gudang) dibawah manajer operasional; menggunakan catatan atau dokumen pengawasan persediaan spare part; dan mengembangkan suatu sistem pengelolaan persediaan spare part secara terkomputerisasi yang dapat memperoleh, mengolah, dan menghasilkan informasi tentang persediaan spare part sehingga mendukung proses pengambilan keputusan terhadap hal-hal yang berhubungan dengan persediaan spare part secara efektif dan efisien.